Selasa, 28 Agustus 2012

Menjinakkan Asam Urat

“Wah asam uratku naik lagi!” Sering kali kita mendengarkan keluhan seperti itu dari keluarga, teman ataupun kita sendiri yang pernah mengeluh  demikian.
Seebenarnya asam urat itu apa sih?
Asam urat adalah sebuah zat dalam tubuh manusia yang merupakan hasil metabolisme dari purin. Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nucleoprotein. Asam urat dalam tubuh berbentuk Kristal. Yang secara awam dikenal oleh masyarakat sebagai “sakit asam urat” adalah penimbunan kristal asam urat pada sendi tangan dan kaki karena kadar asam urat yang berlebihan dalam tubuh. Penimbunan asam urat dalam sendi ini menyebabkan terjadinya reaksi radang berupa nyeri, bengkak, merah dan panas pada sendi. Dalam dunia kedokteran reaksi radang pada sendi yang disebabkan oleh penimbunan asam urat dikenal dengan Gout. Selain menyebabkan penimbunan dalam sendi, peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dapat juga menumpuk pada ginjal dan menyebabkan batu ginjal.
Bagaimana cara membedakan Gout dengan penyakit sendi lainnya? Sakit sendi yang disebabkan oleh penimbunan asam urat biasanya menyerang hanya satu sendi (monoarticular), sendi yang terkena paling sering adalah sendi-sendi kecil seperti sendi pada jari-jari tangan dan kaki, tapi tidak menutup kemungkinan yang terkena adalah sendi besar, contohnya sendi lutut.
Sakit asam urat atau Gout mempunyai dua fase yaitu serangan akut dan kronik. Pada serangan akut sendi yang terkena tampak merah, bengkak, panas dan nyeri. Sedangkan pada keadaan kronis,  tampak ada tonjolan pada sendi, yang disebut tophi, tanda-tanda radang sudah tidak ada lagi. Lokasi tophi yang paling sering ditemukan pada daun telinga, jari tangan dan kaki, siku.
Penanganan sakit asam urat atau Gout  ada dua cara dan keduanya harus berjalan secara beriringan, cara tersebut adalah drug therapy yaitu terapi dengan obat, dalam hal ini obat dimaksudkan untuk meredakan gejala radang pada serangan akut dan obat untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Obat harus didapatkan dengan resep dokter.
Cara yang kedua adalah pengaturan makanan dengan diet rendah purin. Diet rendah purin dimaksudkan untuk mengurangi kadar asam urat, dengan jalan memberikan makanan rendah purin, serta memperlancar pengeluaran asam urat.
Purin ditemukan pada semua makanan yang mengandung protein. Sangatlah tidak mungkin untuk menyingkirkan semua makanan yang mengandung protein, mengingat fungsi utama protein sebagai zat pembangun  untuk tubuh. Oleh karena itu makanan untuk penderita Gout diatur menjadi diet rendah purin.
Perbedaan diet rendah purin dan makanan biasa adalah makanan rendah purin hanya mengandung 120-150 mg purin dalam sehari, dimana makanan yang normal dapat mencapai 600-1000 mg purin sehari. Diet randah purin juga membatasi lemak, karena lemak cenderung mebatasi pengeluaran asam urat.
Makanan apakah yang mengandung banyak purin? Makanan yang berkadar purin tinggi yaitu antara 150-180 mg/100 gr bahan makanan seperti hati, ginjal, jantung, limpa, paru-paru, otak sarden, ekstrak daging dan ragi, makanan tersebut tidak diperbolehkan.
Penderita asam urat atau Gout  juga harus menghindari minuman beer dan minuman keras lainnya, karena minuman ini dapat meningkatkan kadar asam urat dan memicu terjadinya serangan akut.
Ikan, kerang, kacang-kacangan, kacang buncis, bunga kol, bayam, asparagus dan jamur mengandung antara 50-150 mg purin/100 gr bahan makanan. Oleh karena itu makanan tersebut pemakaiannya harus dibatasi. Konsumsi minuman mengandung fruktosa juga harus dibatasi.
Makanan yang diperbolehkan untuk penderita asam urat atau Gout  adalah semua makanan sumber tenaga seperti nasi, jagung, makroni, mie, bihun, ubi, singkong, tales, sagu, gula, tepung-tepungan. Minyak/lemak diberikan dalam jumlah terbatas.  Susu dan hasil olahannya, keju dan telur juga diperbolehkan. Daging, ayam, ikan tongkol, tenggiri, bawal, bandeng, udang dibatasi maksimum 50gr sehari (1 potong sedang). Kacang-kacangan kering paling banyak 25 gr/hari, tahu dan tempe maksimum 50 gr.hari (2 potong sedang). Semua jenis buah-buahan bisa dimakan. Bumbu, secukupnya.
Untuk penderita asam urat atau Gout yang juga menderita obesitas diharuskan untuk menurunkan berat badan sampai mencapai berat badan ideal. Selain itu disarankan untuk konsumsi air putih minimal 8 gelas dalam sehari.

Sumber :
-          Daftar Diit Rendah Purin, Instalasi Gizi RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
-          Gout and Pseudogout Treatment & Management, Bruce M Rothschild, MD.,  et all.

Senin, 26 Maret 2012

A Trip To Toraja

     Sebulan yang lalu menyempatkan diri jalan-jalan ke Toraja dengan suami tercinta, mumpung hubby lagi cuti. Perjalanan ditempuh dengan bis malam, bisnya lumayan keren nih menurutku, full AC, tempat duduknya nyaman (beda dengan bis yang biasa aku tumpangi zaman mahasiswa dulu ^_^), free hot spot lagi! Yang jelas saking nyamannya sepanjang perjalanan aku sukses tiduuuuuuurrrrrr hehehe...
Perjalanan kami tempuh sekitar 8-9 jam, berangkat dari Makassar jam 21.00 tiba di Toraja sekitar jam 06.00 pagi.
    "Ma.. Ma... Udah nyampe Toraja ni.." Suamiku membangunkan aku dari mimpi indahku hehe...
Masih dengan setengah ngantuk aku membuka mata, menggeliat, dan memandang ke luar jendela bis. Masya Allah......... Indahnya pemandangan yang terhampar di depan mataku.... Lereng-lereng pegunungan, bukit-bukit yang hijau berjejeran dengan megahnya. Suasana hijau, sungguh asri. Hmmm... Sudah tidak sabar untuk segera menginjakkan kaki di bumi Toraja.
     Kami meminta bis untuk menurunkan di hotel (hotel mana saja, karena baik aku maupun hubby ga ada pengalaman sama sekali ke Toraja, this is our first time).
Sepertinya supir bis udah pengalaman, kami diturunkan di daerah yang memang adalah kompleks hotel dan penginapan.
     Satu yang langsung terasa pas turun dari bis adalah brrrrrrr....... dingiiiiiiiiiinnnnnnn........ Kabut tipis menutupi lapangan pandang. Wuiiiihhhh........ I realy like this!!
Akhirnya dengan beberapa pertimbangan aku dan hubby memutuskan nginap di Hotel Indra Toraja. Lumayanlah, hotelnya bernuansa tradisional gitu... Nyamanlah.. Kami memilih kamar yang ga pake AC, karena tanpa AC pun Toraja udah duiingiin bangeeeeettt. Alhamdulillah dengan Rp. 240000/nigth udah bisa dapet hotel kayak gini.
    Setelah mandi dan sarapan, tanpa menunda waktu lagi aku dan hubby langsung memutuskan untuk jalan-jalan. Bingung juga mau kemana dan naik apa, soalnya sama sekali ga ada referensi. Akhirnya setelah nanya sana sini (dan disinilah salah satu kekurangan Toraja) banyak tukang bentor, tukang ojek yang ternyata tidak menguasai tempat wisata yang ada di daerah tersebut. Menurutku sih ini kekurangannya PemDa Toraja, seharusnya PemDa dalam hal ini Dinas Pariwisata harus mengadakan kursus atau training pada tukang ojek, tukang bentor atau supir angkot tentang tempat-tempat wisata yang ada di daerah tersebut.  Ya sudahlah semoga PemDa membaca tulisan ini hehehe. 
TO BE CONTINUE ya..... ^_^

Obrolan Pete Pete

Siang bolong jam 12.00 teng, dengan terpaksa tetap keluar kampus karena ada tugas yang mendesak. Terik matahari membakar kulit, dengan tergesa menyetop pete pete (mobil angkutan kota) yang melintas didepan mata.
Wuiiiiihhh... Pete pete ini lagi full muatan ternyata. Satu-satunya tempat duduk yang tersisa yaitu sebuah tempat duduk mungil yang terletak membelakangi supir, samping pintu. Yah tidak mengapa, yang jelas segera sampai tujuan.
Tiba di depan kampus, pete pete tampak melambat lajunya. Ada apakah? Hmm.... jangan-jangan....
"Waddduuuhhh...... Mahasiswa demo lagi nih" keluh seorang penumpang yang duduk tepat dibelakang supir. Dari penampilannya sih sepertinya dia seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) soale dia memakai seragam warna khaki lengkap dengan lambangnya.
"Ededeeehhh... Apa maunya mahasiswa ini?" ibu yang duduk depan pintu ikut nyeletuk.
"Tidak ada gunanya..... Mau demo berapa kalipun ya BBM tetap naik toh, bikin macet saja jalanan."
"Iya mahasiswa ini kurang kerjaan."
"Kuliah sajaaaaaa, saya yakin mahasiswa yang demo pasti kuliahnya berantakan."
Makin banyak komentar-komentar dari seluruh penumpang pete pete, yang kesemuanya menilai demo yang dilakukan oleh mahasiswa yang menolak rencana kenaikan BBM ini tidak ada gunanya sama sekali.
Hmmmm.... Apa iya kayak gitu? Kasihan mahasiswa donk kalo kayak gini, udah berpanas=panas ria, berkoar-koar, ga tau ada persediaan minum atau gak hehehe.....
Niat teman-teman mahasiswa sebenarnya mulia, mereka demo demi rakyat (sebenarnya), tapi apakah teman-teman mahasiswa tahu kalau masyarakat menilai negatif atas semua aksi yang mereka lakukan?