Siang bolong jam 12.00 teng, dengan terpaksa tetap keluar kampus karena ada tugas yang mendesak. Terik matahari membakar kulit, dengan tergesa menyetop pete pete (mobil angkutan kota) yang melintas didepan mata.
Wuiiiiihhh... Pete pete ini lagi full muatan ternyata. Satu-satunya tempat duduk yang tersisa yaitu sebuah tempat duduk mungil yang terletak membelakangi supir, samping pintu. Yah tidak mengapa, yang jelas segera sampai tujuan.Tiba di depan kampus, pete pete tampak melambat lajunya. Ada apakah? Hmm.... jangan-jangan....
"Waddduuuhhh...... Mahasiswa demo lagi nih" keluh seorang penumpang yang duduk tepat dibelakang supir. Dari penampilannya sih sepertinya dia seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) soale dia memakai seragam warna khaki lengkap dengan lambangnya.
"Ededeeehhh... Apa maunya mahasiswa ini?" ibu yang duduk depan pintu ikut nyeletuk.
"Tidak ada gunanya..... Mau demo berapa kalipun ya BBM tetap naik toh, bikin macet saja jalanan."
"Iya mahasiswa ini kurang kerjaan."
"Kuliah sajaaaaaa, saya yakin mahasiswa yang demo pasti kuliahnya berantakan."
Makin banyak komentar-komentar dari seluruh penumpang pete pete, yang kesemuanya menilai demo yang dilakukan oleh mahasiswa yang menolak rencana kenaikan BBM ini tidak ada gunanya sama sekali.
Hmmmm.... Apa iya kayak gitu? Kasihan mahasiswa donk kalo kayak gini, udah berpanas=panas ria, berkoar-koar, ga tau ada persediaan minum atau gak hehehe.....
Niat teman-teman mahasiswa sebenarnya mulia, mereka demo demi rakyat (sebenarnya), tapi apakah teman-teman mahasiswa tahu kalau masyarakat menilai negatif atas semua aksi yang mereka lakukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar