Untuk sejawat dokter umum yang gagal mengikuti ujian kompetensi dan sekarang bersiap untuk ujian modul, berikut adalah beberapa contoh modul,-
Modul Uji-diri: 00 1 Seri: 02
Disusun oleh:
Dr. Sugito Wonodirekso
Penyunting:
Tim Modul KBKUDI
Letih (Fatigue)
Tujuan:
Pembekalan bagi para Dokter Praktik Umum
Meningkatkan kemampuan membaca dan menilai informasi
Menambah dan memperdalam pengetahuan
Menambah kemampuan menerapkan pendekatan kedokteran keluarga
Memicu peningkatan kemampuan penalaran klinis
Memicu kemampuan belajar mandiri.
Prasyarat ikut ujian modul:
Dua kali ujian tulis belum berhasil lulus
Telah menyelesaikan biaya administrasi
Telah mempunyai pembimbing modul yang berasal dari FK/PSPD masing-masing
Tatacara
Modul uji-diri disampaikan kepada ybs. paling lambat sebulan setelah pengumuman ujian
Anggota pengurus KBUKDI tidak dibenarkan mengadakan pembimbingan.
Pemberitahuan ujian modul disampaikan langsung kepada peserta dengan tembusan pemimpin FK/PSPD masing-masing.
Peserta menyelesaikan 6 set modul uji-diri yang dikirim KBUKDI
Kerjakan semua-modul yang telah ditetapkan oleh panitia uji-diri
Modul uji-diri dikerjakan oleh peserta di bawah bimbingan staf pengajar FK/PSPD ybs.
Pemimpin FK/PSKD dan atau peserta menunjuk atau memilih pembimbing yang sesuai.
Pembimbing adalah staf pengajar yang kompeten untuk membantu sepenuhnya para peserta dalam menyelesaikan modul.
Pembimbing mendapat Surat Tugas dari pemimpin FK/PSPD ybs. yang tembusannya dilampirkan bersama pengembalian berkas modul uji-diri
Dibenarkan kerjasama antar-peserta untuk menyelesaikan modul
Jika terdapat indikasi ”penyontekan in-toto” (“copy and paste”), peserta yang terlibat harus menulis ulang jawabannya menggunakan pemikirannya sendiri.
Seorang pembimbing dibenarkan membimbing lebih dari 1 peserta
Kirimkan melalui pos kilat tercatat, lembar jawaban yang telah ditandatangani oleh peserta dan pembimbing dengan stempel logo FK/PSPD ybs. ke Sekretariat KBUKDI; Jl Samratulangi no 29, Jakarta pusat 10350
Berkas yang dikirimkan kembali ke Panitia KBUKDI terdiri atas:
Lembar jawaban asli yang ditandatangani oleh peserta dan pembimbing dan disahkan dengan stempel logo FK/PSPD ybs.
Surat tanda telah melunasi biaya modul uji-diri asli
Fotocopy kartu ujian ke-2
Jawaban di dalam CD.
Silabus:
Pasien biasanya datang dengan keluhan yang berbeda. Mungkin mengeluh kurang konsentrasi dalam bekerja, merasa lesu ketika bangun tidur, pusing,tidak bergairah, dsb. Oleh karena itu sebagai dokter praktik umum harus secara rinci melakukan anamnesis. Jangan lupa bertanya mengenai keluarganya dan masalahnya. Selain itu pekerjaan dan soal lingkungan pun harus menjadi perhatian..
Setiap orang mungkin saja pada suatau saat mengeluh lelah yang sedemikian mengganggunya sehingga meminta bantuan dokter.
Kebanyakan pasien yang merasa terganggu perasaan letih terus-menerus datang ke dokter biasanya untuk mencari penyebab organik. Sementara itu banyak kajian membuktikan bahwa kebanyakan penyebabnya adalah masalah psikologis.
Sebagian kecil pasien mungkin datang dengan keluhan psikologis akan tetapi tetap beranggapan bahwa hal itu akibat masalah medis. Upaya dokter untuk menjelaskan masalah psikologis sebagai penyebabnya bahkan sering ditafsirkan sebagai “bercanda”.
Perempuan lebih sering mengeluh lelah daripada pria. Tugas dokter praktik umum adalah mengkaitkan keluhan pasien dengan kelainan organik tertentu sambil bersiap untuk memberikan masukan yang menenangkan.
Anemia merupakanpenyebab yang lain sering. Namun demikian penyebab lainnya juga harus dipertimbangkan termasuk: hipotiroid, penyakit kardiovaskuler, DM, karsinoma dan pasca infeksi mononukleosis. Pemeriksaan darah rutin termasuk hitung sel darah menjadi penting untuk memulai penyelidikan.
Jangan lupa mempertanyakan obat dan atau jamu serta kegiatan fisik yang baru saja dilakukan pasien.
Bahan bacaan
Gan GL, Azwar A, Wonodirekso S. A Primer on Family Medicine Practice, Singapore International Foundation, 2004.
Yang berminat dapat membeli langsung ke PDKI pusat telp 0213908435
Jika anda menggunakan sumber lain, tuliskan di sini.
Objektif:
Setelah membaca seluruh isi bahan bahan bacaan dan mengerjakan sola yang tercantum di bagian belakang modul ini para dokter diharapkan mampu:
Melakukan anamnesis terarah menuju diagnosis dan menyingkirkan DD
Melakukan pemeriksaan jasmani secara sistematis dan terfokus
Merancang secara rasional pemeriksaan penunjang yang diperlukan
Memprakirakan hasil pemeriksan penunjang
Menyusun strategi penyelesaian masalah yang dihadapi
Mengidentifikasi saat terbaik untuk konsultasi dan perujukan yang diperlukan
Menjelaskan kepada pasien prognosis masalah yang dihadapi
Menjelaskan peran pasien dan keluarganya dalam proses penyembuhan penyakit
Mengidentifikasi risiko dan mencegah munculnya masalah kesehatan yang dihadapi
Wewanti:
Perhatikan usia setiap kasus yang diberikan dan semua jawaban harus mengingat usia kasus ini dan bukanyang berlaku umum
Jawaban jangan berupa tulisan ”normatif”, (uraian yang diperoleh di buku dipindahkan ke lembar jawaban) tentang penyakit yang bersangkutan melainkan sikap anda sebagai dokter praktik umum (yang hanya berewenang memberikan layanan rawat jalan) dalam menghadapi kasus tersebut.
Jika diagnosis cukup dibuat dengan anamnesis dan pemeriksaan jasmani, maka pemeriksaan penunjang tidak diperlukan atau maksimal hanya pemeriksaan darah dan urin rutin dan atau untuk menyingkirkan DD.
Perhatikan bahwa pemeriksaan penunjang adalah yang digunakan untuk menegakkan diagnosis di tempat pelayanan primer (dokter praktik umum), bukan di rumah sakit. Jadi, hindari pemeriksaan canggih yang tidak diperlukan untuk membuat diagnosis di tempat pelayanan primer. Misalnya pemeriksaan ”CT-Scann” pada kasus dugaan kanker paru memang dibenarkan akan tetapi untuk pelayanan primer, jika pemeriksaan ronsen toraks PA sudah mencurigai adanya Ca-paru, maka pasien harus langsung dirujuk. Artinya, tidak perlu pula diuraikan terapinya secara rinici karena hal itu tugas pelayanan sekunder di rumah sakit. Biarkan dokter spesialis paru yang melakukan pemeriksaan CT-scann jika diperlukan. Namun demikian dalam menjawab pertanyaan ”Apa yang dijelaskan kepada pasien dan keluarganya” perlu disampaikan perihal dugaan penyakit (yang masih mungkin) dan prognosisnya serta apa yang akan dijalani pasien di rumah sakit nantinya.
Jika kasusnya adalah kegawat-daruratan pasien harus langsung dirujuk atau diobat i dan diawasi sementara sampai layak untuk dirujuk. Yang penting anamnesis dan pemeriksaan fisik telah dilakukan dengan benar dan baik.
Pemicu:
Seorang pasien perempuan berusia 43 tahun, belum menikah, datang diantar ke tempat praktik anda oleh ayahnya karena belakangan sering bolos kantor.
Pertanyaan dan tata laksana pasien:
Jangan lupa baca modul contoh secara cermat terutama butir ”g) Wewanti” sebelum mulai bekerja
Lanjutkan anamnesis untuk menuju ke diagnosis yang disorot dalam tabel dengan warna kuning. Jangan lupa lakukan anamnesis untuk menyingkirkan diagnosis diferensialnya yang dapat mengakibatkan gejala yang sama.
Apakah pemeriksaan jasmani yang dilakukan?
Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan?
Berikan alasan untuk pemeriksaan penunjang
Prakirakan hasil laboratorium atau lainnya yang dilakukan
Bagaimana strategi menyelesaian masalah pasien ini?
Sebutkan tanda-tanda yang mengharuskan anda merujuk pasien ini dan ke mana merujuknya (sebutkan departemen atau bagian atau dokter layanan sekunder yang anda tuju)?
Apakah yang anda jelaskan kepada pasien dan atau keluarganya tentang masalahnya?
Apakah peran pasien dan keluarganya dalam penyembuhan?
Dapatkan penyakit ini dicegah? Bagaimana caranya?
Lembar jawaban: (Sertakan pertanyaannya)
Nomor modul: .............................................. Seri: .................
Nama peserta ujian: ………………………………………
No peserta ujiaan: ………………………………………... (yang dipakai dalam ujian sebelumnya)
Tanda tangan: ……………………………………………………..
Jawaban ditulis singkat (seperti pada contoh) dalam tabel yang disediakan, menggunakan huruf ”Arial Narrow” 12 pika. Namun demikian anda dibenarkan dan dianjurkan menambah jumlah ”rows” untuk mengakomodasi semua pemikiran anda. Selain yang disorot, pilihlah 3 DD-nya dan ketiganya harus disingkirkan minimal dengan satu pertanyaan dalam anamnesis.
No | Diagnosis untuk anda (disorot) dan 3 DD pilihan anda (bebas) | Skor | Bobot | Nilai |
|
|
|
|
|
| Anamnesis pokok (mengarah diagnosis yang disorot ) (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
6. Apakah anda merasa belakangan ini rambut rapuh dan rontok ? |
|
|
| |
7. Apakah ada perasaan tidak tahan dingin ? |
|
|
| |
8. Apakah berat badan anda meningkat ? dan muka tampak bengkak ? |
|
|
| |
9. Apakah suara terasa serak ? |
|
|
| |
10. Apakah ada gangguan pada pendengaran ? |
|
|
| |
11. Apakah ada rasa kesemutan ? |
|
|
| |
12. Apakah akhir – akhir ini konsentrasi berkurang atau sering menjadi pelupa ? |
|
|
| |
13. Bagaimana BAB dan BAK nya ? |
|
|
| |
|
|
|
| |
Anamnesis penyingkir DD/(tuliskan selengkapnya) |
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| Apakah pemeriksaan jasmani yang dilakukan? (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
3. Regio facialis
Toraks :
Abdomen :
Genitalia : tidak ada kelainan. Extremitas : tidak ada kelainan
4. Refleks Achilles 5. Menilai skor indeks Billewicz untuk hipotiroidisme (1969)
|
|
|
| |
| Pemeriksaanpenunjang apa yang diperlukan? (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
2. Uji fungsi tiroid |
|
|
| |
| 3. EKG |
|
|
|
|
|
|
|
|
| Berikan alasan untuk pemeriksaan penunjang (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
| Prakirakan hasil lab yang dilakukan(tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
| Bagaimana strategi menyelesaian masalah pasien ini? (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| 5. Menjalin komunikasi yang baik dan memberikan alamat atau nomor telepon yang bisa dihubungi jika sewaktu – waktu ada yang perlu dikonsultasikan |
|
|
|
|
|
|
|
|
| Sebutkan tanda-tanda yang mengharuskan anda memerlukan kosultasi/merujuk pasien ini (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
| Apakah yang anda jelaskan kepada pasien dan atau keluarganya tentang masalahnya? (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
| Apakah peran pasien dan keluarganya dalam penyembuhan? (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| Dapatkan penyakit ini dicegah? Bagaimana caranya? (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
| Dapat |
|
|
|
| Melaksanakan pola hidup sehat |
|
|
|
|
|
|
|
|
| Total | A | - | B |
Modul Uji-diri: 005 Seri: 31
Disusun oleh:
Dr. Sugito Wonodirekso
Penyunting:
Tim Modul KBKUDI
Sesak napas
Tujuan:
Pembekalan bagi para Dokter Praktik Umum
Meningkatkan kemampuan membaca dan menilai informasi
Menambah dan memperdalam pengetahuan
Menambah kemampuan menerapkan pendekatan kedokteran keluarga
Memicu peningkatan kemampuan penalaran klinis
Memicu kemampuan belajar mandiri.
Prasyarat ikut ujian modul:
Dua kali ujian tulis belum berhasil lulus
Telah menyelesaikan biaya administrasi
Telah mempunyai pembimbing modul yang berasal dari FK/PSPD masing-masing
Tatacara
Modul uji-diri disampaikan kepada ybs paling lambat sebulan setelah pengumuman ujian
Pemberitahuan ujian modul disampaikan langsung kepada peserta dengan tembusan pemimpin FK/PSPD masing-masing.
Peserta menyelesaikan 6 set modul uji-diri yang dikirim KBUKDI
Kerjakan semua-modul yang telah ditetapkan oleh panitia uji-diri
Modul uji-diri dikerjakan oleh peserta di bawah bimbingan staf pengajar FK/PSPD ybs.
Pemimpin FK/PSKD dan atau peserta menunjuk atau memilih pembimbing yang sesuai.
Pembimbing adalah staf pengajar yang kompeten untuk membantu sepenuhnya para peserta dalam menyelesaikan modul.
Pembimbing mendapat Surat Tugas dari pemimpin FK/PSPD ybs. yang tembusannya dilampirkan bersama pengembalian berkas modul uji-diri
Dibenarkan kerjasama antar-peserta untuk menyelesaikan modul
Jika terdapat indikasi ”penyontekan in-toto”, peserta yang terlibat harus menulis ulang jawabannya menggunakan pemikirannya sendiri.
Seorang pembimbing dibenarkan membimbing lebih dari 1 peserta
Kirimkan melalui pos kilat tercatat, lembar jawaban yang telah ditandatangani oleh peserta dan pembimbing dengan stempel logo FK/PSPD ybs. ke Sekretariat KBUKDI; Jl Samratulangi no 29, Jakarta pusat 10350
Berkas yang dikirimkan kembali ke Panitia KBUKDI terdiri atas:
Lembar jawaban asli yang ditandatangani oleh peserta dan pembimbing dan disahkan dengan stempel logo FK/PSPD ybs.
Surat Tugas Pembimbing asli yang diterbitkan oleh Pemimpin FK/PSPD ybs.
Fotocopy kartu ujian ke-2
Jawaban di dalam CD.
Silabus:
Definisi sesak napas:
Sesak napas dapat didefinisikan sebagai sensasi(rasa) kehabisan napas termasuk juga sulit bernapas dan napas tidak lega.
Pasien yang mengeluh napasnya pendek, mungkin sebuah keadaan fisiologis atau patologis.Oleh karena itu diperlukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang saksama. Sesak napas yang terjadi mendadak perlu diwaspadai dan diperiksa secara cermat karena mungkin memerlukan terapi segera; sedangkan sesak napas kronik; pusat perhatiannya adalah pada penyakit penyebabnya.
Penyebab:
Ancangan bagi pasien dengan keluhan sesak napas dapat dikelompokkan berdasarkan pada saat munculnya seperti terlihat dalam tabel di bawah ini:
Timbul mendadak: Terjadi pada pasien yang sebelumnya bukan pasien sesak napas. Sesak napas mendadap dan berat adalah keadaan gawat-darurat medis. Walaupun pengobatan perlu segera diberikan untuk meredakan sesaknya, penyebabnya tetap harus dipastikan.
Timbul mendadak: pasien telah pernah sesak napas sebelumnya: Hanya ada 2 keadaan yang dapat menyebabkan sesak napas berulang yaitu gagal jantung kiri dan asma bronchial.
Timbul secara perlahan: dalam beberapa hari atau pekan
Gangguan jantung: Penyebab dalam kelompok ini adalah gagal jantung kongestif dan gangguan jatung yang lain akibat bendungan v. pulmonalis (stenosis mitral dan insufiensi)
Gangguan respiratori: Penyebab dari paru adalah Penyakit Paru Obstruktif Kronis, penyakit parenkim paru, hipertensi pulmoner, kiposkoliosis berat, efusi pleura berat, dan asma kronik
Anmia berat kronik: sesak napas yang ditimbulkannya akibat jaringan kekuranagn oksigen
Psikologis: Pasien memang mengeluh sesak napas, namun pada pemeriksaan jasmani tidak ditemukan tanda obyektif sesak napas itu. Tidak jarang pasien datang ke dokter akibat ketakutan sakit paru karena teman dekatnya baru saja meninggal karena penyakit paru.
Tabel Penyebab Sesak Napas
No | Sistem | Penyakit |
| Timbul mendadak sebelumnyatidak pernah | |
| Kardiovaskuler | Gagal jantung akut misalnya miokard infark |
| Infeksi paru berat | Pneumonia, epiglotitis akut pada anak, bronkiolitis pada anak |
| Kelainan paru | Terhirup benda asing,obstruksi saluran napas atas, pneumotoraks, dan atelektasis |
| Anafilaksis akut | Hipersensitivitas pada obat dan atau makanan |
| Metabolik asidosis | Pada ketosis diabetes |
| Kelaian psikogenik | Cemas dengan hiperventilasi dan serangan panik |
| Timbul mendadak tetapi pernah mengalami sebelumnya | |
| Kardiovaskuler | Gagal jantung kiri |
| Respiratori | Asma bronkial |
| Timbul perlahan dalam beberapa hari atau pekan | |
| Kardiovaskuler | Gagal jantung kongestif, stenosis atau insufiensi mitral |
| Respiratori | Penyakit Paru Obstruktif Kronik (COPD) |
| Anemia kronik | Malagizi lama, investasi parasit, anemia hemolitik, perdarahan kronik |
| Psikologis | Kecemasan |
Bahan bacaan
Gan GL, Azwar A, Wonodirekso S. A Primer on Family Medicine Practice, Singapore International Foundation, 2004.
Yang berminat dapat membeli langsung ke PDKI pusat telp 0213908435
Jika anda menggunakan sumber lain, tuliskan di sini.
Objektif:
Setelah membaca seluruh isi bahan bahan bacaan dan mengerjakan soal yang tercantum di bagian belakang modul ini para dokter diharapkan mampu:
Melakukan anamnesis terarah menuju diagnosis
Melakukan pemeriksaan jasmani secara sistematis dan terfokus
Merancang secara rasional pemeriksaan penunjang yang diperlukan
Memprakirakan hasil pemeriksan penunjang
Menyusun strategi penyelesaian masalah yang dihadapi
Mengidentifikasi saat terbaik untuk konsultasi dan perujukan yang diperlukan
Menjelaskan kepada pasien prognosis masalah yang dihadapi
Menjelaskan peran pasien dan keluarganya dalam proses penyembuhan penyakit
Mengidentifikasi risiko dan mencegah munculnya masalah kesehatan yang dihadapi
Pemicu:
Seorang pasien, dewasa laki-laki berusia, 39 tahun, diantar ke tempat praktik anda oleh isterinya dengan keluhan sesak napas.
Pertanyaan dan tata laksana pasien:
Lanjutkan anamnesis yang menuju untuk menuju ke diagnosis yang disorot dalam tabel dengan warna kuning. Jangan lupa lakukan anamnesis untuk menyingkirkan diagnosis diferensialnya yang dapat mengakibatkan gejala yang sama.
Apakah pemeriksaan jasmani yang dilakukan?
Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan?
Berikan alasan untuk pemeriksaan penunjang
Prakirakan hasil laboratorium atau lainnya yang dilakukan
Bagaimana strategi menyelesaian masalah pasien ini?
Sebutkan tanda-tanda yang mengharuskan anda merujuk pasien ini dan ke mana merujuknya (sebutkan departemen atau bagian atau dokter layanan sekunder yang anda tuju)?
Apakah yang anda jelaskan kepada pasien dan atau keluarganya tentang masalahnya?
Apakah peran pasien dan keluarganya dalam penyembuhan?
Dapatkan penyakit ini dicegah? Caranya?
Wewanti:
Perhatikan usia setiap kasus yang diberikan dan semua jawaban harus mengingat usia kasus ini dan bukanyang berlaku umum
Jawaban jangan berupa tulisan ”normatif”, (uraian yang diperoleh di buku dipindahkan ke lembar jawaban) tentang penyakit yang bersangkutan melainkan sikap anda sebagai dokter praktik umum (yang hanya berewenang memberikan layanan rawat jalan) dalam menghadapi kasus tersebut.
Jika diagnosis cukup dibuat dengan anamnesis dan pemeriksaan jasmani, maka pemeriksaan penunjang tidak diperlukan atau maksimal hanya pemeriksaan darah dan urin rutin dan atau untuk menyingkirkan DD.
Perhatikan bahwa pemeriksaan penunjang adalah yang digunakan untuk menegakkan diagnosis di tempat pelayanan primer (dokter praktik umum), bukan di rumah sakit. Jadi, hindari pemeriksaan canggih yang tidak diperlukan untuk membuat diagnosis di tempat pelayanan primer. Misalnya pemeriksaan ”CT-Scann” pada kasus dugaan kanker paru memang dibenarkan akan tetapi untuk pelayanan primer, jika pemeriksaan ronsen toraks PA sudah mencurigai adanya Ca-paru, maka pasien harus langsung dirujuk. Artinya, tidak perlu pula diuraikan terapinya secara rinici karena hal itu tugas pelayanan sekunder di rumah sakit. Biarkan dokter spesialis paru yang melakukan pemeriksaan CT-scann jika diperlukan. Namun demikian dalam menjawab pertanyaan ”Apa yang dijelaskan kepada pasien dan keluarganya” perlu disampaikan perihal dugaan penyakit (yang masih mungkin) dan prognosisnya serta apa yang akan dijalani pasien di rumah sakit nantinya.
Jika kasusnya adalah kegawat-daruratan pasien harus langsung dirujuk atau diobat i dan diawasi sementara sampai layak untuk dirujuk. Yang penting anamnesis dan pemeriksaan fisik telah dilakukan dengan benar dan baik.
Lembar jawaban: (Sertakan pertanyaannya)
Nomor modul: .............................................. Seri: .................
Nama peserta ujian: ………………………………………
No peserta ujiaan: ………………………………………... (yang dipakai dalam ujian sebelumnya)
Tanda tangan: ……………………………………………………..
Jawaban ditulis singkat (seperti pada contoh) dalam tabel yang disediakan, menggunakan huruf ”Arial Narrow” 12 pika. Namun demikian anda dibenarkan dan dianjurkan menambah jumlah ”rows” untuk mengakomodasi semua pemikiran anda. Selain yang disorot, pilihlah 3 DD-nya dan ketiganya harus disingkirkan minimal dengan satu pertanyaan dalam anamnesis.
No | Diagnosis untuk anda (disorot) dan 3 DD pilihan anda (bebas) | Skor | Bobot | Nilai |
|
|
|
|
|
| Anamnesis pokok (mengarah diagnosis yang disorot) (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
9. Demamnya sudah berapa lama ? |
|
|
| |
10. Apakah sebelumnya pernah trauma ? |
|
|
| |
11. Apakah anda menderita penyakit paru lama ? |
|
|
| |
12. Apakah ada riwayat keluarga dengan keluhan yang sama ? |
|
|
| |
13. Bagaimana BAB dan BAK nya ? |
|
|
| |
|
|
|
| |
Anamnesis penyingkir DD/(tuliskan selengkapnya) |
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
5. Apakah ada rasa gatal dikaki, pruritus, rasa tidak enak diperut, mencret dan sering flatus ? (memikirkan cacing tambang) |
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
11. Sesak nafas pada saat melakukan aktifitas sedang atau berat, batuk darah ? (memikirkan gagal jantung kongestif akibat stenosis mitral) |
|
|
| |
| 12. Apakah anda mudah lelah dan sesak nafas ? (memikirkan gagal jantung kongesti akibat insufisiensi mitral) |
|
|
|
| 13. Apakah anda merasa berat badan turun drastis ? ( memikirkan kanker paru ) |
|
|
|
| 14. Apakah ada batuk dengan sputum, nyeri dada, demam, menggigil ? (memikirkan Pneumonia) |
|
|
|
| 15. Apakah ada batuk lama dan sering berkeringat malam ? ( memikirkan tuberkulosis paru ) |
|
|
|
|
|
|
|
|
| Apakah pemeriksaan jasmani yang dilakukan? (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
3. Regio facialis : Tidak ditemukan kelainan Toraks :
Abdomen :
|
|
|
| |
| Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan? (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
| 3. EKG |
|
|
|
|
|
|
|
|
| Berikan alasan untuk pemeriksaan penunjang (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| Prakirakan hasil lab yang dilakukan(tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
3. EKG normal |
|
|
| |
|
|
|
|
|
| Bagaimana strategi menyelesaian masalah pasien ini? (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| Sebutkan tanda-tanda yang mengharuskan anda memerlukan kosultasi/merujuk pasien ini (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
| Apakah yang anda jelaskan kepada pasien dan atau keluarganya tentang masalahnya? (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
| Apakah peran pasien dan keluarganya dalam penyembuhan? (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| Dapatkan penyakit ini dicegah? Caranya? (tuliskan selengkapnya) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| Total |
| - | B |
Nilai konversi terhadap 100: (B’/B) x100 = ...............
B’ = total nilai yang diperoleh peserta
B = total nilai standar
Pengesahan oleh Pembimbing Modul
Tanda tangan :
Nama lengkap : dr. Hj. Suliati P. Amir, Sp.M
Stempel FK/PSPD :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar